Diving, Author : Gilang Pratama

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika Diving!

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika Diving, antara lain:

 

A. MASK CLEARING


Mask Clearing adalah teknik membersihkan kaca masker didalam air, agar memungkinkan para penyelam melihat pemandangan di dalam laut. Air dapat masuk ke dalam masker. Hal ini dapat membantu membersihkan fog yang menempel di kaca. Namun dalam jumlah besar tentunya akan tidak nyaman sehingga harus dikeluarkan dengan mask clearing. Jika masker mempunyai katup kuras, miringkan masker kearah katup kuras (biasanya dengan menunduk bila katup kuras di didepan),  tekan masker sedikit kemuka dan keluarkan udara dengan cepat melalui hidung. Hal ini membuat air keluar melalui katup. Jika masker tidak punya katup kuras. Gunakan metode sesuai gambar. Yang sering digunakan adalah head up method. Yaitu angkat kepala sehingga masker agak keatas sehingga air terkumpul di daerah bawah. Tekan bagian atas masker sehingga seal bagian bawah agak terbuka dan langsung keluarkan udara lewat hidung. Lepaskan tekanan dengan cepat sehingga seal bagian bawah menempel kembali.

 

Jangan panik dalam melakukan ini. Cobalah berlatih dengan menggunakan snorkel saja sehingga kepercayaan diri meningkat jika menggunakan SCUBA. Pemilihan masker juga harus mempertimbangkan faktor kenyamanan dalam melakukan mask clearing. Jika masker mudah masuk air segera batalkan penyelaman, dan ganti dengan masker yang lain karena udara akan habis untuk mask clearing. Sering mask clearing juga menurunkan kewaspadaan dalam penyelaman. Gunakan antifog sebelum masuk ke dalam air, dan jangan mengandalkan mask clearing untuk menghilangkan fog

 

B. EQUALIZING

Equalizing adalah teknik untuk menyamakan tekanan kuping dengan keadaan sekitarnya, karena adanya perbedaan tekanan. Sehingga berguna agar tidak mengalami kesakitan. Lakukan equalizing mulai dari kedalaman 4 feet (1,3 meter), jangan sampai dimulai pada saat sudah sakit. Jangan terlalu keras melakukannya. Metode equalizing ada 2 cara yaitu:

  • Manuver Valsalva yaitu meniup udara melawan dengan bibir dan hidung tertutup dan lidah ke arah belakang untuk meningkatkan tekanan rongga faring yang diteruskan ke dalam telinga tengah melalu tuba eustachius. Manuver ini juga dapat membuka tuba eustachius yang tertutup. Biasa disebut mengedan. 
  • Manuver Frenzel yaitu dengan menelan dengan lidah ke belakang dimana bibir ditutup dan lubang hidung di tekan (memencet hidung).

 

C. BOUYANCY

Untuk mengatur keterapungan, penyelam harus mengontrol bouyancy. Selama menyelam, bouyancy harus netral, dalam arti penyelam melayang di dalam air. Jika naik usahakan jangan menggunakan BC, kecuali keadaan darurat atau susah naik keatas. Bouyancy biasanya dikontrol di tombol mekanik di bahu sebelah kiri, aturlah masuk keluarnya udara dalam BC dengan tombol ini. Jika ingin turun, maka bergerak ke depan dalam posisi horizontal lalu diam, sambil mengatur tombol BC. Jika permukaan air sudah berada di mata dengan kepala ke depan anggap itu bouyancy netral.
 
Cara mengatur Bouyancy:
  • Di permukaan

Penyelam berada di tempat dalam dengan posisi berdiri dengan mulut m eniup penuh BC nya melalui oral inflator. Pengendalian romphi apung dengan cara mengatur udara di BC sampai batas permukaan air berada di mata.  

  • Di kedalaman 

Penyelam di kedalaman mengatur netral buoyancy dengan cara mengisi udara ke BC baik lewat oral inflator maupun mekanikal inflator.

 

D. TEKNIK BERNAFAS

Pada penyelam yang baru biasanya gugup dan bernapas dengan cepat dan dalam. Ajarkan supaya bernapas dengan santai, pelan, dan tidak tergesa-gesa. Bila masih belum dapat diatasi segera naik ke permukaan. Jangan pernah melakukan ¡°skip breathing¡± dimana bertujuan menghemat udara. Hal ini mengakibatkan hiperkapnea. Penyelam dapat mengalami kesulitan bernapas dari mouthpiece atau udara terasa kurang saat disedot sehingga harus dengan kuat,  jika tabung masih banyak terisi udara, hal itu disebabkan masalah regulator, segera naik ke permukaan. Hal TERSEBUT juga dapat terjadi jika tabung sudah mulai habis, untuk itu buka cadangan mekanis dan segera naik ke permukaan. Jika menggunakan SPG, hentikan penyelaman jika tekanan tabung turun menjadi 500 psi (satu tabung) atau 250 psi (dua tabung).

 
E. REGULATOR RECOVERY
Jangan panik ketika mouthpiece lepas dari mulut. Jangan panik mencari hose nya. Jika lepas ada dua cara untuk mencari mouthpiece yang sudah berada di belakang. Miringkan badan ke arah kanan dan tangan kanan direntangkan ke belakang dan tarik ke depan seperti gerakan mengayuh. Hose akan melintangi tangan dan akan terpegang. Cara kedua yaitu dengan tangan kiri miringkan tabung scuba ke arah kanan dari belakang. Tangan kanan bergerak keatas dan mencari hubungan hose dengan first stage. Biasnya untuk mouthpiece adalah pipa paling atas sebelah kanan. Setelah menemukan hubungan hose maka carilah mouthpiece.
 
F. KOMUNIKASI/HAND SIGNALS
Untuk penyelam rekreasi di dalam air dapat menggunakan isyarat tangan. Sebenarnya komunikasi dalam SCUBA terdiri dari through-water communication systems (AM dan SSB), hand signals (isyarat tangan), slate boards (sabak), dan line-pull signals.  Jika penyelam masih di permukaan dapat menggunakan suara. Untuk itu hapalkan isyarat tangan yang sering dipakai dalam selam.
 
G. BUDDY DIVER
Menyelam adalah kegiatan yang berisiko tinggi, terlebih-lebih bila penyelaman itu dilakukan seorang diri. Bila terjadi suatu keadaan darurat yang membahayakan keselamatan jiwa dan raga, tidak akan ada orang yang mengetahui dan membantu kesulitan tersebut. Oleh karena itu dunia penyelaman menganut dan mempraktekan prinsip penyelaman yang mengatakan never dive alone. Jadi menyelamlah selalu dalam suatu team dengan sistim mitra (buddy sistim).
Berikut ini peraturan dasar buddy:
  • Selalu mempertahankan kontak dengan partner selam. Jika jarak penglihatan baik, pastikan partner selam dalam penglihatan. Jika jarak penglihatan buruk seperti air yang sangat keruh, gunakan buddy line.
  • Tahu arti isyarat tangan dan line pull signal.
  • Jika isyarat  telah diberikan, maka harus di respon secepatnya. Jika tidak direspon maka anggap suatu keadaan emergensi.
  • Monitor pergerakan dan kondisi partner selam. Ketahui gejala penyakit penyelaman. Jika partner selam terlihat tidak seperti biasanya, pastikan penyebabnya, dan ambil tindakan untuk menghilangkannya.
  • Jangan meninggalkan partner selam  walaupun partner sedang terperangkap dan tidak dapat lepas tanpa pertolongan. Jika tidak bisa ditolong, panggil penyelam lain dengan menandai lokasi selam dimana partner kita terperangkap.
  • Jika salah satu partner selam membatalkan penyelaman dengan berbagai alasan, maka yang lain juga harus naik ke atas.
  • Tahu bagaimana melakukan buddy breathing.

 


Cipta Ceria Alam Universitas Pancasila (CICERA UP) adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak pada bidang olah raga alam bebas dan konservasi lingkungan hidup.

cicera86up@gmail.com

Login